Real Madrid, salah satu klub sepak bola paling sukses di dunia, memiliki sejarah gemilang dengan banyak gelar di berbagai kompetisi. Namun, dalam hal rekor domestik di Spanyol, rival abadi mereka, FC Barcelona, memiliki beberapa keunggulan yang belum bisa disamai oleh Los Blancos. Meskipun Real Madrid terus meraih kesuksesan di level internasional, mereka saat ini masih tertinggal dalam beberapa kategori rekor domestik dibandingkan Barcelona.

Salah satu rekor yang masih dipegang oleh Barcelona adalah jumlah kemenangan di kompetisi La Liga dan Copa del Rey, dua turnamen yang menjadi ajang pembuktian supremasi di kancah sepak bola Spanyol. Meskipun Real Madrid dikenal sebagai tim yang sering menorehkan sejarah di Liga Champions, mereka tetap memiliki ambisi besar untuk mengejar dan melampaui rekor yang telah diukir Barcelona di kompetisi lokal.

1. Rekor La Liga: Barcelona Unggul 5 Gelar di Copa del Rey

Salah satu perbedaan paling mencolok antara Barcelona dan Real Madrid adalah pencapaian mereka di ajang Copa del Rey. Hingga saat ini, Barcelona telah meraih 31 gelar Copa del Rey, sementara Real Madrid baru mengoleksi 19 gelar. Ini menunjukkan bahwa dalam kompetisi ini, Real Madrid masih tertinggal 5 langkah dari rival mereka, dan ini menjadi motivasi besar bagi Los Blancos untuk menambah koleksi piala mereka.

Namun, perlu diingat bahwa Copa del Rey bukanlah satu-satunya turnamen di Spanyol. Real Madrid masih menjadi penguasa dalam jumlah gelar La Liga, dengan 35 gelar liga, meski Barcelona terus mendekat dengan 27 gelar. Persaingan kedua tim di La Liga tidak pernah berakhir dan selalu menjadi sorotan utama dalam dunia sepak bola. Dengan setiap musim baru, baik Real Madrid maupun Barcelona terus berlomba untuk menjadi yang terbaik di Spanyol.

2. Kekuatan Real Madrid di Liga Champions

Meski Real Madrid masih kalah dalam hal jumlah trofi Copa del Rey, mereka unggul jauh di kompetisi Eropa. Hingga saat ini, Real Madrid telah memenangkan 14 trofi Liga Champions, yang membuat mereka menjadi klub dengan koleksi trofi Liga Champions terbanyak di dunia. Barcelona, di sisi lain, hanya meraih 5 trofi Liga Champions.

Dominasi Real Madrid di Liga Champions tidak hanya mengukuhkan mereka sebagai klub paling sukses di Eropa, tetapi juga memberi mereka keunggulan dalam hal reputasi global. Namun, bagi suporter Real Madrid, rekor domestik juga tak kalah penting. Ambisi untuk mengejar rekor Barcelona di Copa del Rey dan terus memimpin di La Liga tetap menjadi prioritas bagi klub.

3. Motivasi di Balik Rivalitas: El Clasico sebagai Pertaruhan Prestasi

Pertandingan El Clasico, laga antara Real Madrid dan Barcelona, selalu menjadi lebih dari sekadar pertandingan sepak bola biasa. Ini adalah ajang di mana kedua klub mempertaruhkan nama besar, kebanggaan, dan ambisi mereka. Setiap pertemuan antara dua raksasa Spanyol ini selalu dinantikan oleh jutaan penggemar sepak bola di seluruh dunia.

Bagi Real Madrid, setiap El Clasico adalah kesempatan untuk menegaskan dominasi mereka dan mendekatkan diri pada pencapaian Barcelona. Kemenangan di laga ini tidak hanya penting dalam konteks klasemen liga, tetapi juga menjadi momentum psikologis bagi tim untuk terus mengejar dan meraih prestasi.

Dengan pelatih Carlo Ancelotti yang kini memimpin skuad, Real Madrid memiliki strategi dan pemain yang mumpuni untuk terus bersaing dengan Barcelona. Di bawah komando Ancelotti, Real Madrid berhasil mencetak sejarah dengan memenangkan Liga Champions pada musim 2021/2022, dan kini fokus utama mereka adalah memperbaiki pencapaian di kompetisi domestik.

4. Generasi Pemain Baru: Pilar Kebangkitan Real Madrid

Dalam upaya mengejar rekor Barcelona, Real Madrid tidak hanya bergantung pada sejarah dan tradisi, tetapi juga pada generasi pemain muda yang kini menjadi andalan klub. Beberapa pemain kunci seperti Vinicius Junior, Rodrygo, dan Eduardo Camavinga telah menjadi tulang punggung tim di masa kini dan masa depan.

Vinicius, yang dikenal dengan kecepatan dan dribbling memukau, telah menjadi salah satu pemain paling berbahaya di La Liga. Rodrygo, yang memiliki ketenangan luar biasa di depan gawang, kerap mencetak gol penting di pertandingan-pertandingan krusial. Sementara itu, Camavinga, dengan kemampuannya mengontrol lini tengah, memberikan stabilitas yang sangat dibutuhkan oleh Real Madrid.

Dengan perpaduan antara pemain muda yang penuh bakat dan pemain senior seperti Karim Benzema, Luka Modric, dan Toni Kroos, Real Madrid memiliki skuad yang seimbang dan kompetitif. Mereka diharapkan bisa terus bersaing di level tertinggi, baik di Spanyol maupun di Eropa.

5. Ambisi Besar Florentino Perez: Mengembalikan Dominasi di Spanyol

Sebagai presiden Real Madrid, Florentino Perez dikenal sebagai sosok yang ambisius dan selalu menginginkan klubnya berada di puncak sepak bola dunia. Di bawah kepemimpinannya, Real Madrid telah meraih banyak kesuksesan, termasuk sejumlah gelar Liga Champions yang prestisius. Namun, Perez juga sangat menyadari pentingnya mencatatkan prestasi di kompetisi domestik.

Perez telah berinvestasi besar dalam membangun kembali tim dengan mendatangkan pemain muda berbakat dari seluruh dunia. Dia tidak hanya ingin Real Madrid menjadi raja di Eropa, tetapi juga mendominasi Spanyol. Perez dan manajemen klub kini berfokus pada bagaimana membawa lebih banyak gelar La Liga dan Copa del Rey ke Santiago Bernabeu, sehingga bisa menyalip rekor Barcelona di kompetisi domestik.

6. Tantangan Real Madrid: Jadwal Padat dan Cedera Pemain

Meskipun Real Madrid memiliki ambisi besar untuk mengejar rekor Barcelona, mereka juga harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk jadwal padat dan cedera pemain. Kompetisi sepak bola modern sangat menguras fisik pemain, terutama bagi tim seperti Real Madrid yang harus bersaing di banyak turnamen sekaligus, seperti La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions.

Musim panjang dengan intensitas pertandingan tinggi sering kali menyebabkan cedera pada pemain kunci. Cedera pemain seperti Thibaut Courtois, David Alaba, atau Eder Militao dapat memengaruhi performa tim secara signifikan. Oleh karena itu, rotasi pemain dan manajemen kebugaran yang baik menjadi sangat krusial bagi pelatih Carlo Ancelotti untuk menjaga stabilitas tim.

7. Kembali ke Jalur Juara: Real Madrid Pantang Kendur

Meski Real Madrid saat ini masih tertinggal dalam beberapa rekor domestik dibandingkan Barcelona, mereka tidak akan menyerah begitu saja. Filosofi “pantang kendur” telah menjadi bagian dari DNA klub ini. Di setiap musim, Real Madrid selalu berjuang hingga akhir untuk merebut gelar sebanyak mungkin.

Sebagai klub yang dikenal dengan semangat juara, Real Madrid tidak hanya berfokus pada pencapaian jangka pendek, tetapi juga terus menatap masa depan. Dengan strategi rekrutmen yang cerdas, fokus pada pengembangan pemain muda, dan dukungan penuh dari manajemen, Real Madrid diyakini akan terus menjadi salah satu kekuatan terbesar dalam dunia sepak bola.

Kesimpulan: Perjalanan Panjang Mengejar Rekor Barcelona

Dengan sejarah panjang rivalitas antara Real Madrid dan Barcelona, perebutan rekor dan supremasi sepak bola Spanyol akan terus berlanjut. Meski masih tertinggal lima langkah dalam hal rekor Copa del Rey, Real Madrid tetap memiliki peluang besar untuk mengejar ketertinggalan tersebut. Ambisi besar klub, perpaduan pemain muda berbakat dan pengalaman, serta dukungan penuh dari manajemen dan penggemar membuat mereka optimis untuk terus bersaing di level tertinggi.

Dalam setiap pertandingan, baik di La Liga maupun Copa del Rey, Real Madrid akan terus berjuang untuk menambah koleksi trofi mereka dan mendekati rekor yang dimiliki Barcelona. Jalan menuju kejayaan domestik memang panjang dan penuh tantangan, tetapi Real Madrid, sebagai klub dengan semangat juara yang tak pernah padam, akan terus berusaha mengejar dan melampaui rival mereka.
Sumber : superbinsoh